kali ini kita kembali belajar review yang muat di Surat Kabar Harian Radar Bekasi.
Buku yang sangat memotivasi wanita segala lapisan.
ops...
lapisan ini jangan disetarakan dengan sebaran coklat dalam tiap lapis wafer tango ya 😉😁😁
Resensi buku ini asli saya tulis dan kirim ke redaktur Radar Bekasi tannggal 24 Maret 2019, saya pikir ia tertimbun di sana dan lupa jalan pulang.
eh, ternyata tanggal 15 April ada kabar dari teman ngajar yang berbeda tempat tugas. Pak Prawiro, Ketua KGBR (Komunitas Guru Penulis Bekasi Raya).
Alhamduillah, resensi buku ini tayang di Surat Kabar Harian Radar Bekasi, Sabtu, 13 April 2019.
Yuk kita baca bareng-bareng, jika ada kesalahan... jangan segan memberi kritik dan saran membangun ya 😃
***
CARA MENJADI WANITA TANGGUH
Judul
Buku : Kamulah Wanita
Tangguh Itu
Penulis
: Arum Faiza, dkk
Penerbit : Quanta Publisher
Jumlah
halaman : v + 219 hlmn
Tahun
Terbit : 2019
ISBN : 978-602-04-8997-1
Buku ini, sangat
memotivasi para wanita agar bersemangat melangkah menuju kehidupan yang lebih
baik dalam segala aspek.
Menjadi wanita itu tidaklah
mudah, tapi tak perlu berkecil hati karena Allah menganugerahkan keistimewaan
yang luar biasa dan tak bisa dipungkiri juga, kemampuan wanita tak sekuat pria
jika dilihat dari kemampuan fisik dan tenaga.
Meski hal tersebut
sudah menjadi fitrah wanita, bukan berarti wanita tergolong makhluk yang lemah.
Wanita itu sebenarnya tangguh karena beban tugas dan peran yang diembannya sangat hebat.
siapa wanita itu?
Bagaimana dengan wanita
karier? Apakah seperti mereka, wanita tangguh itu?
Menurut KBBI, wanita
karier adalah wanita yang berkecimpung dalam kegiatan profesi (usaha,
perkantoran, dsb), sedang menurut A. Fatih Syuhud, penulis buku Meneladani
Akhlak Rasul dan Para Sahabat, wanita karier adalah wanita yang memiliki
pekerjaan dan mandiri secara finansial, baik yang bekerja pada orang lain atau
usaha sendiri. Dari kedua definisi itu, wanita karier tidak hanya wanita yang
bekerja di kantoran, wanita pebisnis yang tinggal di rumah pun bisa disebut
wanita karier. Wanita karier itu identik dengan wanita yang pandai, modern cara
berpikir dan bersikapnya sehingga ia sering
diidentikkan dengan wanita yang tangguh. Bagaimana tidak, wanita tersebut harus mampu membagi waktu
antara karier dan keluarganya.
Pada era kehidupan saat
ini, umumnya wanita berusaha mandiri, berdiri di kaki sendiri, dengan berbagai
cara mereka berusaha menambah kemampuan diri, baik finansial maun kemampuan
lain meskipun terkadang di lubuk hatinya,
muncul perasaan lelah karena berbagi waktu dalam jangka lama antara pekerjaan
dan keluarganya. Terkadang untuk bersantai dan menikmati kepentingan diri
sendiri pun di nomer duakan. Ketika rasa lelah itu melanda, sebaiknya ia
memperbaiki niatan awal menjadi wanita karier, mencoba mencari hiburan dengan
keluarga atau teman-temannya, atau melakukan hobby yang disukai. Ko.ndisikan
jiwa dan raga untuk me time.
Ketika wanita menjadi
sarjana, tidak semua orang mengerti dan menganggap hal tersebut baik. Tak sedikit
mencibir, jika sang sarjana lebih banyak di rumah.
Memang menjadi sarjana,
tak mesti harus bekerja di luar rumah.
Menuntut ilmu hingga ke jenjang sarjana, paling tidak sangat berpengaruh pada
pola piker dan pola bertindak bila menghadapi suatu kejadian dan masallah. Dari
tangannya akan muncul bibit-bibit generasi muda idaman bangsa. Bila wanita
berpendidikan, diharapkan mempengaruhi anak-anak yang dilahirkan. Dan tujuan
wanita berpendidikan sarjana bukanlah untuk menyaingi pria. Ibarat sebuah
sekolah, sang Pria adalah kepala sekolah,
dan wanita adalah gurunya. Bila guru tidak pandai, bagaimana mungkin
menghasilkan murid yang pandai.
Terlepas dari tugas
pria dan wanita, ia tetap dituntut wajib belajar. Seperti dalam
hadist berikut:
“Menuntut ilmu itu
diwajibkan bagi setiap orang Islam”
(HR.
Ibnu Majah, Al- Baihaqi, Ibnu Abdil Barr, dan Ibnu Adi)
Jadi, jangan pernah
menyerah saat kalah dan jangan mengalah saat lelah, karena hadirmu menjadi penyejuk mata dan pembangun generasi
muda, wahai wanita tangguh!
Maka untukmu, jadilah
orang dibarisan pertama untuk terus berinovasi, mengukir prestasi dengan
memperluas cakrawala berpikir dan pengetahuan. Terimalah cara pandang baru
tanpa mmeninggalkan pedoman hidup yang hakiki yaitu Allah dan Rasul-Nya. Belajar
dari berbagai sudut manapun agar menjadi pribadi yang produktif dunia dan
akhiratmu. Konstribusimu akan mewarnai dunia, maka nikmatilah kelebihanmu agar
bermanfaat untuk seluruh dunia. Kamu, wanita yang tangguh itu, karena kebaikan,
perbaikan dan tawakallah.
Seperti kalimat
inspirasi Imam Al-Ghazali:
“Jadilah wanita yang
menginspirasi, bukan wanita yang suka dipuji, bukan pula wanita yang menebar
sensasi, dan bukan pula wanita yang sibuk mempercantik diri .” (hal. 180)
Muslimah extra
ordinary, begitu kurang lebih sebutannya, memiliki cara untuk menjadi wanita
tangguh. Cara pertama, ia tak pernah takut mengukir prestasi dan pantang
menyerah meraih mimpi, ia pandai mengolah hati serta taat pada Illahi. Cara
kedua, ia mau belajar mengasah jiwa, memekakan rasa agar peka terhadap
kebaikan, meluhurkan budi pekerti dan belajar istiqomah dalam ketaatannya.
Dia terlahir istimewa
untuk menjadi yang terbaik dan penentu kesuksesan bagi lingkungan di
sekelilingnya .
Taatnya, santunnya,
anggunnya dan hebatnya adalah mutiara.
Setiap manusia pasti
memiliki mimpi. Semakin tinggi impian yang diinginkan, semakin besar resiko
yang akan dilaluinya. Banyak wanita berprestasi tinggi diluaran sana tetapi
sekarang bukanlah saatnya menghitung-hitung prestasi yang telah diraih oleh
orang lain. Waktunya diri kita menjadi wanita berprestasi dalam kehidupan kita.
Menjadi wanita tangguh mulai saat ini bukanlah sekedar khayalan. Semua wanita
bisa kok! Bagaimana caranya? Apa harus bekerja?
Oh, tentu tidak harus
seperti itu.
Di masa kehidupan
Rasulullah, ada 4 wanita karier yang dijamin masuk surga. Super sekali bukan?
Mereka wanita berkarier surge. Apakah mereka berpenampilan keren? Rapi dan
modis? Tentu saja kriterianya bukan seperti itu. Ke empat wanita karier yang
dijamin masuk surge itu adalah Maryam binti Imran, Fatimah binti Muhammad SAW.,
Khadijah binti Khuwailid, dan Aisyah.”
Kesanggupan mereka
berbagi waktu antara keimanan pada Allah, dan kehidupan di sekeliling mereka,
sungguh luar biasa.
Surga tidaklah mudah
didapat. Butuh pengorbanan, perjuangan, kerja keras dan kekuatan iman. Dan
hidup adalah pilihan. Tetap menjadi wanita biasa ataukah ingin menjadi wnita
berkarier surge? Pilihan sudah pasti ada di tangan kita.
Pada intinya, setiap
wanita itu tangguh, jika ia mampu mengendalikan diri, mampu mengatur waktu
antara pekerjaan, keluarga dan diri sendiri. Bukan hal yang tak mungkin bila
salah satu wanita itu adalah Anda.
Peresensi :
Sujarni, S.Pd.
Alumni S1 Universitas Lampung. Guru di MTsN 3 Bekasi
Demikianlah, resensi buku Kamulah Wanita Tangguh Itu, semoga bermanfaat ya...
sampai ketemu lagi dengan kabar resensi berikutnya (Insya Allah).
semangat Literasi
Sudah baca bu. Sangat menginspirasi.
BalasHapusAlhamdulillah, terimakasih ya... semoga menginspirasi kita
HapusMantel bu.
BalasHapuswww.supadilah.com
hehehe.... makasih, Pak Guru
Hapus